News

Politisi Saeful Yunus Tantang PT Indocement: Jangan Rampas Hak Desa

×

Politisi Saeful Yunus Tantang PT Indocement: Jangan Rampas Hak Desa

Sebarkan artikel ini

Politisi Saeful Yunus Tantang PT Indocement: Jangan Rampas Hak Desa

RABN.CO.ID, CIREBON – Politisi Saeful Yunus tampil garang di hadapan publik. Ia menuding PT Indocement abai terhadap persoalan lahan yang diduga diserobot dari dua desa di wilayah Kabupaten Cirebon. “Jangan bisu ketika masyarakat menjerit. Keadilan harus ditegakkan,” tegas Saeful

Menurut Saeful, dalam konferensi persnya, Jumat (3/10/25) keluhan warga soal hak tanah yang terancam hilang tak bisa lagi dipandang sebelah mata. Ia menuding perusahaan semen raksasa itu bersikap dingin dan menutup telinga atas protes masyarakat. “Perusahaan sekelas Indocement seharusnya memberi teladan, bukan malah membuat rakyat resah,” katanya,Sabtu (4/10)

Desakan Saeful Yunus bukan tanpa alasan. Ia mengungkap adanya laporan warga bahwa akses lahan di dua Desa mereka mulai dibatasi akibat aktivitas perusahaan tersebut. Dampaknya, ekonomi warga terguncang, dan potensi konflik sosial kian menganga.

Politisi vokal itu menantang Bupati Cirebon agar segera turun tangan. Menurutnya, pemerintah daerah tidak boleh berdiam diri. “Kalau bupati bungkam, sama saja ikut melanggengkan ketidakadilan,” ujar Saeful.

Sikap membisu inilah yang membuat tensi politik dan sosial di akar rumput kian panas.

Saeful Yunus memastikan akan terus mengawal kasus ini. Ia bahkan membuka opsi membawa persoalan tersebut ke ranah hukum. “Masyarakat tidak sendirian. Jika perusahaan terus bungkam, kita akan tempuh jalur hukum sampai tuntas,”imbuhnya

Kasus Indocement di Cirebon ini tampaknya bakal menjadi ujian bagi pemerintah daerah sekaligus batu uji bagi komitmen perusahaan raksasa terhadap tanggung jawab sosial.

Pertanyaan publik kini menggantung: berpihak pada rakyat, atau tetap membisu demi kepentingan modal?

“Diamnya PT Indocement adalah tamparan bagi rasa keadilan warga.Bila perusahaan terus bungkam maka publik akan membaca sikap itu bukan sekedar abai, melainkan bentuk arogansi.”

“Negara harus hadir Jangan biarkan rakyat dibiarkan berhadapan sendiri dengan korporasi raksasa.”tutup Saeful Yunus.” (MF)

Editor : Sofid

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *