News

Kades Kebandaraan Sumarto: Dana CSR Disulap Jadi Mesin Pompa Air, Petani Sambut Gembira

×

Kades Kebandaraan Sumarto: Dana CSR Disulap Jadi Mesin Pompa Air, Petani Sambut Gembira

Sebarkan artikel ini

Kades Kebandaraan Sumarto: Dana CSR Disulap Jadi Mesin Pompa Air, Petani Sambut Gembira

RABN.CO.ID, PEMALANG – Di tengah keluhan petani soal kekeringan yang sering melanda lahan pertanian,kini inovasi sang kades patut diapresiasi, deru mesin pompa air tidak lama lagi akan terdengar di area persawahan Desa Kebandaraan, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang. Di tengah teriknya matahari, sejumlah petani tampak sibuk mengarahkan pipa air menuju petak sawah yang kering. “Alhamdulillah, sekarang air tidak lagi jadi masalah,” ujar Warmad , petani setempat, sambil tersenyum lega.

Inovasi sederhana tapi nyata itu muncul dari gagasan Kepala Desa Kebandaraan Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang Sumarto akrab disapa Cumul, yang memanfaatkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari salah satu Bank Ternama di Republik ini, tersebut untuk membeli pompa air non-pabrikan dan merakitnya ,menjelma menjadi mesin sedot air pertanian. Ide tersebut lahir setelah musim kemarau panjang membuat lahan pertanian warga terancam gagal panen. Kamis (9/10)

Kades Sumarto kepada awak media mengatakan,”di sungai pamali Comal ini,dulu ada dum air peninggalan Belanda. Tahun 2018 pernah dapat Banprov di pasang air tidak mengalir, dan pernah juga menggunakan dana desa (DD) mengunakan teknologi listrik,mengalir tapi tidak maksimal, hanya mampu mengalirkan air kesawah dengan kapasitas 2 hektare, dan yang sedang dikerjakan saat ini, 25 meter dari permukaan air, saya menggunakan pipa besi 10inc dengan diameter 25 cm,jadi ketika dialirkan bisa mungut,dan bisa dirasakan oleh petani,”tegas Kades

“Kami lihat banyak potensi CSR dari perusahaan sekitar,maupun Perbankan, sayang kalau tidak diarahkan untuk kebutuhan nyata masyarakat,” kata kades saat ditemui di kantor desa, Rabu (8/10). “Kami ajukan proposal agar dana CSR digunakan untuk pengadaan mesin pompa air. Hasilnya bisa langsung dirasakan petani,”tambahnya.Kamis (9/10)

Mesin pompa air itu kini menjadi penopang utama irigasi alternatif di sejumlah titik persawahan. Dengan dukungan tenaga warga, sistem pengairan sederhana ini berhasil,dan mampu menjangkau area pertanian seluas lebih dari 150 hektare, mencangkup desa Kebandaran, Jraganan, Karangbrai,dan Bodeh. Para petani pun tak perlu lagi antre air dari sungai pamali Comal yang sebelumnya hanya mampu mengaliri separuh lahan.

Langkah Jenius sang Kades Kebandaraan ini menuai apresiasi dari warga dan pemerhati pertanian di Pemalang. Menurut pemerhati pertanian, langkah tersebut menunjukkan bahwa kolaborasi antara pemerintah desa dan sektor swasta bisa menghasilkan manfaat langsung bagi masyarakat kecil.

“CSR jangan hanya berhenti di papan nama atau seremonial. Kalau diarahkan dengan benar seperti di Kebandaraan, dampaknya nyata,dan bisa dirasakan manfaatnya,”ujarnya.

Kini, desa yang semula rawan kekeringan itu justru menjadi contoh penerapan CSR yang efektif di sektor pertanian.Cumul berharap langkah ini bisa menginspirasi desa lain di Pemalang. “Yang penting bukan besar kecilnya dana, tapi bagaimana digunakan dengan hati dan niat untuk kemaslahatan rakyat,” katanya menutup pembicaraan.(MF)

Editor : Sofid

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News

STOP PRES STOP PRES, RABN.CO.ID – Diberitahukan kepada instansi…