RABN.CO.ID, PEMALANG – Suasana penuh suka cita terpancar dari wajah para petani Desa Kabunan saat melaksanakan panen raya padi pada awal April ini. Hasil panen yang cukup melimpah menjadi berkah tersendiri bagi mereka setelah berbulan-bulan bekerja keras di sawah. 16 / April /2025.
Menurut ketua kelompok tani , Sukono, musim tanam kali ini sangat menguntungkan, meskipun sebagian ada yang terserang hama “beluk“ hama ini sulit di atasi,pakai insektisida merek tertentu sekalipun.Hal ini di kembalikan lagi pada kondisi alam.
Sukono mengajak pada semua anggota kelompok tani untuk bersama sama mencari solusi agar musim tanam mendatang bisa terhindar dari hama,hasil panenpun semakin meningkat,” Kalo Panenya bagus dan harganya juga bagus,kami tentu sangat bersyukur,”ujarnya dengan penuh semangat.
Tak hanya produksi yang meningkat, sesuai dengan Program Presiden Prabowo Subianto terhadap ketahanan pangan nasional dalam meluncurkan program perlindungan gabah bagi petani.
Menurut Sukono ” petani di Desa Kabunan menjual padi dengan cara di tebas oleh juragan, tentunya sesuai dengan luas garapan sawah tersebut baru akan ketemu hasil berapa ton gabah per luas sawah, info yang di dapat juragan menjual ke Bulog Gabah Kering Panen ( GKP) seharga Rp 6500 per kilogram.”
Berapa Juragan beli gabah petani per kilogram?
Progam ketahan pangan ini bukan menyangkut soal harga, tetapi juga menyangkut keberlanjutan usaha tani. “Pemerintah hadir menjamin harga agar petani tetap semangat menanam dan kita tidak tergantung pada impor.
Selain penyesuaian harga gabah,program ketahanan pangan juga mencakup:
– Subsidi pupuk yang di perluas dan tepat sasaran..
– Pengembangan lumbung pangan desa.
– Modernisasi alat dan mesin pertanian (alsintan)
– Penguatan peran Bulog dalam menyerap hasil panen petani.
Kementan – RI menghimbau seluruh pihak, termasuk pelaku usaha dan distributor, untuk turut serta menjaga ekosistem pertanian yang sehat dan berkelanjutan.
Dengan panen raya yang sukses, para petani berharap agar kondisi baik ini terus berlanjut di musim tanam berikutnya.
Mereka juga berharap ada bantuan alat pertanian modern dan pelatihan untuk meningkatkan efisiensi kerja di lapangan.
( MF/red)
Editor : Sofid