News

Gubernur Jateng Luncurkan Gerakan Tanam 12 Juta Mangrove Selamatkan Pesisir Jawa Tengah

×

Gubernur Jateng Luncurkan Gerakan Tanam 12 Juta Mangrove Selamatkan Pesisir Jawa Tengah

Sebarkan artikel ini

permasalahan rob dan banjir tidak bisa sepenuhnya diatasi, namun dapat dimitigasi

RABN.CO.ID, PEMALANG – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi secara resmi meluncurkan program bertajuk “Selamatkan Pesisir Jawa Tengah” dengan tema “Gerakan Menanam dan Merawat 12 Juta Mangrove Selama 2025–2029” di Obyek Wisata Pantai Kertosari, Desa Kertosari, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, Jumat (27/6/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian gerakan “Mageri Segoro” dan menjadi simbol komitmen Jawa Tengah dalam menghadapi ancaman perubahan iklim, rob, dan abrasi pantai.

Dalam sambutannya, Gubernur Ahmad Luthfi menyampaikan bahwa program ini adalah momentum penting bagi masyarakat pesisir Jawa Tengah. “Hari ini merupakan tonggak sejarah yang harus menjadi kebanggaan masyarakat Pemalang. Garis pantai Provinsi Jawa Tengah panjangnya 997 kilometer—670 kilometer di pantai utara dan 300 kilometer di pantai selatan,” jelasnya.

Menurut Luthfi, permasalahan rob dan banjir tidak bisa sepenuhnya diatasi, namun dapat dimitigasi. “Ada yang tidak bisa kita lawan, yaitu air. Dua hal yang harus kita hadapi dengan mitigasi adalah banjir dan rob. Terhitung mulai Juni lalu, 17 kabupaten/kota yang memiliki garis pantai telah menanam mangrove di lahan seluas 20 ribu hektar. Hingga Desember nanti, kami targetkan 1,5 juta mangrove tertanam,” katanya.

Upaya ini ditargetkan mencatatkan rekor di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pada 1 Desember 2025, dengan target total penanaman di lahan 150 ribu hektar. Program ini merupakan langkah awal menuju penanaman 12 juta mangrove hingga tahun 2029.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua MPR RI Ahmad Muzani yang turut hadir dalam kegiatan tersebut memberikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap program ini. “Apa yang dilakukan Gubernur Jawa Tengah adalah contoh nyata dari komitmen pemerintah daerah dalam menjaga kelestarian lingkungan. Penanaman mangrove adalah bentuk aksi nyata adaptasi perubahan iklim, dan ini sangat relevan dengan tantangan yang kita hadapi hari ini,” ujar Muzani.

Ia menambahkan bahwa program ini harus menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain di Indonesia. “Menanam mangrove bukan hanya soal menjaga pantai, tetapi soal melindungi masa depan anak cucu kita. Saya harap gerakan seperti ini didukung secara nasional,” tambahnya.

Selain rehabilitasi mangrove, Luthfi juga menekankan pentingnya pengurangan pengeboran air tanah di wilayah pesisir. Pemerintah Provinsi akan memaksimalkan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) guna mencegah penurunan muka tanah dan intrusi air laut.

Langkah ini juga mendukung proyek strategis nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto, yaitu pembangunan Giant Sea Wall di kawasan Pantura. Namun, Ahmad Luthfi menegaskan bahwa pendekatan ekologis seperti penanaman mangrove harus tetap menjadi prioritas. “Giant Sea Wall adalah solusi jangka panjang, tapi mangrove adalah benteng alami yang harus kita rawat dari sekarang,” tegasnya.

Acara ini dihadiri oleh jajaran Anggota DPRD, Forkopimda Kabupaten Pemalang dan eks karesidenan Pekalongan, perwakilan UNDIP, organisasi lingkungan hidup, pelajar, serta masyarakat setempat yang antusias mengikuti aksi tanam mangrove bersama Gubernur dan Ketua MPR RI. Kegiatan ini menegaskan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dalam upaya menjaga lingkungan dan memperkuat ketahanan pesisir Jawa Tengah. (Redf-rhm-fdl)

Editor : Sofid

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *