News

Kirab Dewata Festival Kultur Penyatuan 7 Mata Air Sebagai Simbol Desa Wisata

×

Kirab Dewata Festival Kultur Penyatuan 7 Mata Air Sebagai Simbol Desa Wisata

Sebarkan artikel ini

Prosesi diawali dengan doa adat di balai Desa Wanarata dan dilanjutkan dengan perjalanan spiritual ke tujuh titik mata air yang tersebar di wilayah desa.

RABN.CO.ID, PEMALANG – Desa Wanarata menggelar Kirab Dewata Festival Kultur, sebuah perayaan budaya yang menggabungkan nilai spiritual, pelestarian lingkungan, dan potensi wisata lokal. Dalam festival ini adalah prosesi pengambilan 7 mata air, yang dijadikan simbol spiritual sekaligus representasi kesiapan desa untuk menjadi Desa Wisata berbasis budaya dan alam.(14/6/2025)

Prosesi diawali dengan doa adat di balai Desa Wanarata dan dilanjutkan dengan perjalanan spiritual ke tujuh titik mata air yang tersebar di wilayah desa.

Air dari ketujuh sumber ini dikumpulkan dalam wadah suci dan kemudian diarak menuju panggung utama festival dalam sebuah kirab budaya yang meriah, diiringi musik tradisional, tarian sakral, serta iring-iringan warga dalam balutan busana adat.

Dalam Sambutannya Bupati Pemalang melalui Disparpora Dian ika Siswanti menyampaikan

“Perlu disampaikan, bahwa Kirab Dewata Fest Culture ini bukan sekadar pertunjukan budaya semata, namun juga media edukasi dan pelestarian nilai- nilai luhur warisan leluhur.Kirab ini menjadi ruang ekspresi bagi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk mengenal dan mencintai tradisi serta kearifan lokal yang selama ini menjadi bagian dari identitas Desa Wanarata.

” Lebih dari itu, kirab ini juga mendorong masyarakat dalam membangun desa berbasis budaya. Dengan partisipasi aktif dari berbagai elemen masyarakat, kirab ini diharapkan mampu membangkitkan rasa bangga terhadap budaya sendiri, serta memperkuat karakter kebangsaan di era modern,”tutupnya

“Setiap tetes air ini mengandung nilai sejarah dan spiritual bagi masyarakat.Ini bukan hanya simbol, tapi juga doa agar desa kami tetap subur, damai, dan makmur,” ungkap Tokoh Budaya pemuka adat yang memimpin ritual tersebut, ungkap Seto Tokoh Budaya Desa Wanarata

Kepala Desa Elok Rahmawati menyatakan bahwa kirab dewata adalah bagian dari strategi desa dalam memperkenalkan potensi pariwisata lokal yang bertumpu pada kearifan lokal, pelestarian lingkungan, dan budaya hidup selaras dengan alam, ungkapnya

“Kirab Dewata Festival Kultur bukan hanya seremoni, tetapi pesan bahwa desa kami memiliki kekuatan budaya dan spiritual yang layak ditampilkan ke dunia luar.

Perlunya Sinergi antara masyarakat dan Pemerintah dalam mempertahankan Budaya Nusantara, kita dukung Program Pemerintah Presiden Prabowo Subianto yang akan meluruskan kembali sejarah bangsa ini, jangan sampai sejarah Nusantara terpengaruh oleh budaya pendatang atau penjajah.

Menghargai budaya sendiri bukan berarti menolak budaya luar, tapi jadikan budaya lokal sebagai identitas kuat dalam berinteraksi dengan dunia.

Dengan begitu generasi muda akan tumbuh dengan rasa bangga terhadap budaya bangsa sendiri.

Kami berharap kegiatan ini menjadi agenda tahunan dan masuk dalam kalender pariwisata kabupaten,” ujarnya.

Festival ini juga melibatkan kelompok pemuda, UMKM lokal, serta pengrajin dan seniman tradisional, menjadikannya sebagai bentuk sinergi antar generasi dalam menjaga dan mempromosikan warisan budaya. ( Redf/Rhm )

Editor : Sofid

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *