Merintis dari Nol, Batok Kelapa Disulap Jadi Arang Bernilai Ekonomi
RABN.CO.ID, KEBUMEN – Siapa sangka batok kelapa yang kerap dianggap limbah, kini bisa menjadi sumber penghasilan. Seorang warga bernama Sudikno tepatnya di Desa Binangun Kecamatan Karang gayam Kebumen, berhasil merintis usaha pembakaran batok kelapa menjadi arang sejak nol, dan kini mulai menuai hasil.
Usaha ini berfokus pada pengolahan batok kelapa menjadi arang (areng) yang banyak dibutuhkan untuk kebutuhan rumah tangga, restoran, hingga industri kecil,sedang dan menengah bahkan ekspor,Selasa (30/9)
Perintis usaha bernama Sudikno (59),Desa Binangun Kecamatan Karanggayam, Kebumen yang awalnya hanya seorang buruh serabutan.
Usaha tersebut mulai dirintis sejak pertengahan tahun 2025, berbekal pengalaman melihat pengolahan arang di daerah lain.
Produksi dilakukan di halaman sekitar rumahnya di Desa Binangun,yang dimodifikasi menjadi barisan drum tungku pembakaran sederhana.
Menurut Sudikno, ide ini lahir karena banyak batok kelapa di desanya yang terbuang sia-sia. “Sayang kalau tidak dimanfaatkan, padahal bisa bernilai jual tinggi,” ujarnya.
Dengan modal tabungan seadanya, ia membuat tungku pembakaran tradisional menggunakan drum bekas. Batok kelapa dikumpulkan dari pedagang, dan pengrajin minyak kelapa, kemudian dibakar perlahan hingga menjadi arang. Setelah dikemas sederhana, arang dipasarkan ke distributor, pengepul di kabupaten tetangga.
Sedikit demi sedikit usaha ini berkembang.Setiap pekan,mampu memproduksi puluhan karung arang.” Yang penting tekun dan sabar.Dari nol bisa jadi usaha yang menopang ekonomi keluarga,” tambahnya.
Saat di tanya awak media tentang mendapatkan bahan baku batok kelapa, menuturkan “Dengan persaingan bahan baku batok yang sangat dramatis, menjadikan harus extra kerja keras hingga sampai ke luar kota seperti ke Salatiga, Semarang bahkan sampai ke Yogyakarta,”ucap Sudikno
Kisah Sudikno menjadi bukti bahwa keterbatasan bukan halangan untuk bangkit. Dari batok kelapa yang di anggap tidak berguna,lahirlah peluang ekonomi yang mampu menghidupi banyak orang.”Harapan saya sederhana,usaha ini bisa terus berkembang dan memberi manfaat buat warga sekitar,” tutur Sudikno penuh haru. (MF)
Editor : Sofid