RABN.CO.ID, PEMALANG – Kepala biro Jawa Tegah media rabn.co.id mencium aroma kuat indikasi dugaan pembungkaman insan pers.Di tengah derasnya arus informasi, media massa seharusnya berdiri sebagai tiang keadilan, bukan sebagai corong kekuasaan ataupun kepentingan bisnis.
Namun, realitas hari ini menunjukkan gejala yang mengkhawatirkan: media kerap dijadikan alat bagi pelaku bisnis demi keuntungan pribadi, atau dikendalikan oleh kekuatan modal. Fenomena ini tak hanya membungkam suara-suara kritis, tetapi juga mengancam fondasi demokrasi itu sendiri.28/4/2025
Independensi media harga mati,media sebagai kontrol sosial bukan sebagai alat penguasa ataupun pengusaha pelaku bisnis
Kebebasan pers adalah syarat mutlak bagi masyarakat yang sehat. Media bebas mampu mengawasi jalannya pemerintahan, mengungkap kebenaran, dan membela hak publik untuk tahu.
Ketika media dibungkam atau diarahkan untuk melayani kepentingan politik atau pelaku bisnis, maka informasi yang diterima masyarakat menjadi bias, penuh manipulasi, dan menyesatkan.
Publik kehilangan haknya atas kebenaran.
Penting untuk diingat bahwa media bukanlah perpanjangan tangan penguasa atau pengusaha pelaku bisnis. Media adalah pilar keempat demokrasi sejajar dengan eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Perannya adalah mengkritisi, mengingatkan, dan memperjuangkan suara rakyat.
Upaya pembungkaman media bisa berbentuk halus seperti ajakan melindungi pelaku bisnis, ancaman pembredelan, hingga serangan terhadap jurnalis. Dalam banyak kasus, pemilik modal yang juga berafiliasi dengan kekuasaan, menggunakan kekuatan finansial untuk mengontrol isi pemberitaan.
Jurnalis dipaksa tunduk pada garis redaksi yang diatur oleh kepentingan tertentu, mengorbankan idealisme profesinya.
Sudah saatnya masyarakat bersikap kritis terhadap informasi yang dikonsumsi. Kita perlu mendukung media yang berani, independen, dan berdedikasi pada kebenaran. Kita harus mengecam segala bentuk intervensi terhadap kebebasan pers, dari siapa pun datangnya.
Media harus kembali kepada marwahnya: menjadi penyalur suara publik, pengawas kekuasaan, dan penjaga nurani bangsa. Kebebasan media bukan semata-mata untuk keuntungan media itu sendiri, melainkan untuk menjaga hak kita semua atas informasi yang adil dan jujur ( redF)
Editor : Sofid